Sawung Jabo seniman yang terkenal sebagai musisi kondang ini terlahir dengan nama Mochamad Djohansyah tanggal 4 Mei 1951 di Surabaya, keterlibatannya dalam hampir segala bentuk kesenian baik itu bermusik, teater, melukis juga tari serta bersilat, Melahirkan karya seni atau terlibat dengan para seniman dari bermacam daerah seperti Surabaya, Jogja, Solo, Bandung, Sidoarjo, Jember, sampai Australia tempat ia kini menetap bersama istri yang warga negara Australia, Suzan Piper dan kedua anaknya Johan dan Shanti.
Mengenyam pendidikan di Akademi Musik Indonesia – Yogyakarta, bergabung dalam kelompok yang pernah sohor Yogya Kelompok Kampungan bersama Bram Makahekum, lalu mendirikan kelompok musik Barock, embrionya antara lain KAAS (Keluarga Arek-Arek Suroboyo) yang belajar di Yogyakarta serta mahasisiwa AMI dan ASRI sekitar tahun 1976. berganti nama menjadi Sirkus Barock dengan pemain tetap antara lain Innisisri, Nanu ( Alm ), Totok Tewel & Edi Darome dan musisi tambahan lainya.
Dalam pementasannya Sirkus Barock sarat nuansa teatrikal, antara lain Kanvas Putih ( TIM), dan Tragedi (GKJ), mengeluarkan 7 album diantaranya Anak Setan (75), Fatamorgana (94), Jula Juli Anak Negeri (01, melakukan tur ke Sydney & Melbourne (95 & 96). Salah satu karya albumnya- Musik dari Seberang Laut masuk dalam album kompilasi worldmusic di Australia, dengan judul World Without Borders (97).
Bergabung dengan Bengkel Teater Rendra di Yogyakarta semenjak 1977, membuat ia mempunyai kemampuan penguasaan panggung yang lengkap. Hijrah ke Jakarta mendirikan kelompok SWAMI , yang dalamnya terdapat para personil Sirkus Barock ditambah Iwan Fals & Naniel (Swami 1&2) dan Yocky Suryoprayogo (Swami2) melahirkan dua album Swami 1 & 2, pada tahun 1989 dan 1991, dengan hits Bento, Bongkar ( Swami 1) Hio, Kuda lumping (Swami 2).Sebelum album kedua lahir, sebagian dari kelompok Swami bergabung dengan Setiawan Djodi, WS Rendra membentuk Kantata, berpentas di Stadion Utama Senayan 1990 juga di Solo dan Surabaya dengan judul Kantata Takwa, tercatat dengan rekord jumlah penonton. Setelah tahun tersebut mendirikan Dalbo pada tahun 1993 dan merilis album kelompok Dalbo.dan Anak Wayang duet dengan Iwan Fals, serta merilis album solo Badut. Kembali ke Australia dan beraktifitas di sana, sempat merilis album Fatamorgana bersama Sirkus Barock. Pentas di GKJ pada tahun 1996 berjudul Bayang-Bayang. Bergabung kembali dengan Kantata pada pementasan Kantata Samsara 1998.Kembali ke Indonesia akhir tahun 90an mendirikan Goro Goro bersama sejumlah musisi muda Yogyakarta dan merilis album Goro Goro ,album yang terinspirasi gonjang ganjing negeri ini, berkeliling di daerah tapal kuda Jawa Timur.
.Di Australia membentuk Geng Gong bersama Ron Reeves, Kim Sanders , Reza Achman. Melakukan tour Indonesia di tahun 2000 dan 2003. Pada tahun yang sama masuk nominasi AMI Award untuk katagori Worldmusic. menggagas kelompok teater gerak Oyot Suket yang pentas keliling antara lain di kota Yogyakarta, Jakarta, Bandung. Awal 2004 berpentas di Sidoarjo bersama kelompok Sirkus Barock, yang kali ini diisi oleh Inisisri, Totok Tewel, Edi Darome, Boss & Ipul (Jangan Asem, Surabaya) berkolaborasi dengan Kelompok Swaraparawatu (Sidoarjo) dan perkusi Magic Skin of Drums (Bandung). Tahun 2004 mempersiapkan pementasan teater musik ”Kembalinya Legenda Sawung Galing” bersama sutradara Australia Don Mamoune yang berpentas di Indonesia pada bulan September 2004 di 5 kota -Jakarta, Bandung, Yogya, Solo, Surabaya.Dari pergaulanya di Bandung membentuk grup tak resmi bernam BALLADnA yang membawakan lagu lagu bertema cinta dan perenungan , kelompok ini terdiri dari Hari Pochang (Gitar,Harmonika) Mukti-Mukti (Gitar,Vokal) Efiq Zoellfiqar ( Perkusi, Suling, Flute, Kecapi) dari Bandung, dan Firman Sitompul (Cello) dari Yogjakarta .
Sumber : Grup FB Sawung Jabo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar