Kamis, 03 Maret 2016

Jenis Sastra (menurut teori Aristoteles)

Dalam tulisannya yang terkenal dan berjudul Poetika, Aristoteles meletakkad dasar untuk studi jenis sastra. Menurut Aristoteles, karya sastra dapat digolongkan menurut berbagai kriteria; sistem yang ia susun secara garis besar adalah sebagai berikut: ada tiga macam kriteria yang dapat dijadikan patokan. Dalam penerapan kriteria tersebut, masing-masing, terjadi berbagai kemungkinan untuk pembagian karya sastra menurut jenisnya; Kriteria utama menurut Aristoteles :

A. Sarana perwujudannya (media of representation)

1. Prosa.
2. Puisi:
*karya memanfaatkan hanya satu matra(metrum) saja, misalnya, Syair.
*karya memanfaatkan lebih dari satu matra.

B. Objek perwujudan (objects of representation)
 
Yang menjadi objek pada prinsipnya selalu manusia, tetapi ada tiga kemungkinan:
* manusia rekaan lebih agung dari manusia nyata (contoh; cerita panji)
* manusia rekaan lebih hina dari manusia nyata (contoh; komedi, lenong)
* manusia rekaan sama dengan manusia nyata (contoh ; Cleophon)

C. Ragam perwujudan (manner of poetic representation)

* Teks terdiri dari cerita, sebagian disajikan melalui ujaran tokoh (dialog)
* Yang berbicara si aku lirik penyair ( lirik)
* Yang berbicara para tokoh saja (drama)
Sudah jelas bahwa kriteria masing-masing memberi kemungkinan kombinasi yamg bermacam-macam, sehingga juga mungkin terdapat bermacam-macam jenis sastra. Tetapi hal ini sebenarnya juga menjadi masalah sejak Aristoteles dihadapi penelitian jenis sastra, karena kriteria yang dipakai demikian berbeda sehingga sering kali sistematika yang dihasilkan ruwet. Ada aspek bentuk, aspek isi, aspek teknik penceritaan, aspek pemakaian bahasa, aspek sejarah dan aspek sinktonik, dan seterusnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar