Membersihkan wajah merupakan salah satu cara paling mudah untuk menjaga kulit tetap moist, lembut dan awet muda. Banyak pula formula yang sudah diciptakan untuk itu.
Belakangan ini muncul metode membersihkan wajah dengan minyak. Seperti apakah ?
Dokter Erna Harijati SpKK menyatakan bahwa kulit yang sehat dan terawat berawal dari pembersihan yang optimal. Cleansing alias pembersihan tidak hanya menghilangkan kotoran dan keringat dari wajah, tetapi juga mengangkat sel kulit mati dan mengusir bakteri di permukaan kulit.
Di pasaran, sudah banyak beredar produk pembersih. Mulai dari Cleansing milk dan toner, sabun, hingga essential oil. Menurut spesialis kulit dan kelamin itu, pemilihan pembersih amat bergantung pada tipe kulit. Secara umum, ada empat tipe kulit, yaitu Kering, Normal, Berminyak, dan Sensitif.
Setiap jenis kulit memiliki karakter dan ketahanan yang berbeda. Karena itu, penggunaan bahan pembersih ditentukan secara individu. Jika salah pilih, bisa timbul iritasi dan reaksi alergi seperti ruam merah pada kulit, gatal, dan kulit kering.
Di sisi lain, cleansing oil diklaim banyak orang mampu mengatasi segala masalah kulit. Bahkan, tidak sedikit yang menyatakan cocok untuk segala jenis kulit. Padahal, tidak selalu begitu, tentu saja harus disesuaikan dengan kondisi kulit.
Dokter Erna menyatakan, penggunaan minyak dalam produk pembersih bukan hal baru. Banyak produk yang menyertakan ekstrak minyak tumbuhan dalam produknya. Minyak tumbuhan memang mengandung banyak zat yang bisa mempertahankan kondisi kulit yang normal.
Saat memilih minyak pembersih, Erna menyarankan agar terlebih dahulu membaca kandungannya, sebab ada minyak yang bersifat menyumbat pori.
Selain itu, anggapan bahwa minyak bisa menyelesaikan segala masalah kulit adalah SALAH. Sebab, masalah kulit berawal dari gaya hidup, hormon, dan genetik seseorang. Prosedur pembersihan yang tidak tepat malah bisa memicu timbulnya masalah kulit baru. Seperti pembilasan yang kurang bersih dapat mengakibatkan komedo dan jerawat. Bila kondisi kulit sensitif, rawan terjadi peradangan.
Jika dilihat dari segi farmasi,setiap produk pembersih mengandung surfaktan. Zat tersebut berfungsi untuk menyatukan minyak dan air. Karena itu, saat digunakan, pembersih bisa melarutkan kotoran dan minyak berlebih. Namun, surfaktan jenis tertentu bisa merusak kulit, terutama jenis kulit yang memiliki potensi iritan tinggi. Kondisi itu bisa lebih parah jika kulit sensitif dan alergi terhadap zat tersebut.
Bagaimana dengan minyak?
Membersihkan wajah dengan minyak sejalan dengan teori like dissolve like. Dalam arti, minyak dapat melarutkan minyak dan lemak berlebih pada wajah.
Membersihkan wajah tidak bisa menggunakan air saja. Sebab, air memiliki pH netral. Karena itu, jika ingin menggunakan minyak sebagai pembersih, sifat dan kandungannya harus dicermati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar